SIAMO


Selamat Datang di Blog PMR Madya SMP Negeri 1 Ayah

Selasa, 20 Juli 2010

MATERI EKSKUR PMR

Contents

[hide]

Sejarah Palang Merah Remaja

Dibentuk pada Kongres PMI pada Januari 1950 di Jakarta. PMR dulu bernama Palang Merah Pemuda, 1 Maret 1950. Secara resmi berkembangnya PMR di sekolah didasari Surat Edaran Dirgen Pendidikan No. 11-052-1974, pada tanggal 22 Juni 1974.

Syarat-syarat menjadi anggota PMR

Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.

  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
  3. Dapat membaca dan menulis.
  4. Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
  5. Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
  6. Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
  7. Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.

Hak keanggotaan

Hak keanggotaan berakhir apabila:

  1. Meninggal dunia
  2. Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.

PATUT

Isi dari PATUT:

P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak

A : Amankan Korban

T : Tandai tempat kejadian

U : Usahakan panggil bantuan

T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban

Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional

  1. Kemanusiaan
  2. Kesamaan
  3. Kenetralan
  4. Kemandirian
  5. Kesukarelaan
  6. Kesatuan
  7. Kesemestaan

Tribakti Palang Merah Remaja

  1. Meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
  2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia

Sumber kasih umat manusia

warisan luhur nusa dan bangsa

Wujud nyata mengayom Pancasila

Gerak juangnya ke seluruh Nusa

Mendharmakan bakti bagi ampera

Tunaikan tugas suci, tujuan PMI, di Persada Bunda Pertiwi

untuk umat manusia di seluruh dunia

PMI mengantarkan jasa

Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:

  • Fisik
  • Mental
  • Kreatifitas/Otak

Pertolongan Pertama

Pelaksanaan pertolongan pertama

  1. Periksa kesadaran
  2. Periksa pernapasan
  3. Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
  4. Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

  1. Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
  2. Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
  3. Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
  4. Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
  5. Pembalut gulung
  6. Mitela
  7. Kapas
  8. Plester
  9. Kain kassa/ kain steril
  10. Gunting
  11. Pinset

Pelajaran Membuat Tandu

  1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
  2. Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
  3. Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban

Pelajaran Evakuasi korban

  1. Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
  2. Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
  3. Cara mengangkat korban sendiri

Urutan apél

Urutan apél yang digunakan dalam PMR

  1. Pemimpin apél memasuki lapangan apél.
  2. Pemimpin apél menyiapkan barisan.
  3. Pembina apél memasuki lapangan apél.
  4. Penghormatan kepada Pembina apél dipimpin oleh pemimpin apél.
  5. Laporan pemimpin apél kepada pembina apél bahwa apél akan segera dimulai.
  6. Pembacaan 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah Internasional.
  7. Pembacaan Tribakti Palang Merah Remaja.
  8. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars Palang Merah Indonesia.
  9. Amanat Pembina, peserta diistirahatkan.
  10. Peserta disiapkan.
  11. Pembacaan doa.
  12. Laporan pemimpin apél kepada Pembina apél bahwa apél telah selesai.
  13. Penghormatan umum kepada Pembina apél.
  14. Pembina apél diperkenankan meninggalkan lapangan apél.
  15. Peserta dibubarkan.


Petugas apél

  1. Protokol
  2. Pemimpin upacara
  3. Petugas pembaca 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah Internasional
  4. Petugas pembaca Tribakti Palang Merah Remaja
  5. Petugas dirijen dalam menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dan ‘Mars Palang Merah Indonesia’.

Selain itu, juga dibutuhkan pembina dan peserta apél.

Minggu, 18 Juli 2010

KEPALANG MERAHAN (DASAR)

http://pmrpeduli.blogspot.com

A. LATAR BELAKANG SEJARAH PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH 

TAHUN 1859 S0LFERINO - JOHN HENDRY DUNANT 
TAHUN 1863 Komite Internasional untuk bantuan tentara yang luka (Komite Lima) Internasional Of The Red Cross (ICRC) 
TAHUN 1864 KONVENSI JENEVA 
TAHUN 1867 Konferensi Palang Merah Internasional ( 9 Pemerintah dari 16 Perhimpunan Nasional dan ICRC) 
TAHUN 1899 Penyesuaian terhadap cara perang Angkatan Laut sesuai dengan Prinsip - Prinsip Konvensi Jenewa 
TAHUN 1864 (Konvensi Hague III) 
TAHUN 1806 Revisi dan Pengembangan Konvensi Jenewa 
TAHUN 1864 - TAHUN 1807 Penyesuaian terhadap cara perang Angkatan bersenjata sesuai dengan Prinsip - Prinsip Konvensi Jenewa 
TAHUN 1806 (Konvensi Hague X) 
TAHUN 1919 LIGA PERHIMPUNAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT NASIONAL
TAHUN 1928 Status Palang Merah Internasional 
TAHUN 1929 Konvensi - Konvensi Jenewa Revisi dan pengembangan Konvensi Jenewa 
TAHUN 1906 berkaitan dengan Pengesahan Konvensi Jenewa berkaitan dengan perlakuan terhadap tawanan perang 
TAHUN 1949 KONVENSI - KONVENSI JENEWA 
    1. Perbaikan kondisi bagi Angkatan Perang yang terluka dan sakit di medan perang ( revisi dan pengembangan konvensi Jenewa tahun 1929) KONVENSI I 
    2. Perbaikan kondisi Angkatan Perang yang terluka dan sakit di Laut dan Perahu karam ( revisi dan pengembangan konvensi Hague X tahun 1907) KONVENSI II 
    3. Berkaitan dengan perlakuan terhadap tawanan perang (revisi dan pengembangan konvensi Jenewa tahun 1929) KONVENSI III 
    4. Berkaitan dengan perlindungan terhadap penduduk sipil pada waktu perang KONVENSI IV TAHUN 1952 Revisi Status Palang Merah Internasional
TAHUN 1967 Proklamasi Prinsip - Prinsip Dasar Palang Merah (Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, Kesemestaan) 
TAHUN 1977 PROTOKOL TAMBAHAN KONVENSI JENEWA 1949 Dalam keempat Konvensi tersebut telah dicantumkan mengenai pertolongan, namun dalam pengembangannya dilengkapi dengan dua buah ketentuan tambahan yang isinya lebih luas daripada konvensi Jenewa tahun 1949 yang disebut dengan dua Protokol Tambahan yaitu : PROTOKOL I Pertolongan diterapkan pada pertikaian bersenjata Internasional PROTOKOL II Pertolongan yang diterapkan pada pertikaian bersenjata yang tidak Internasional. Kedua Protokol Tambahan ini disahkan dalam satu Konvensi diplomat pada tanggal 8 Juni 1977 yang diprakarsai oleh Komite Internasional Palang Merah. 

B. PALANG MERAH

Palang Merah secara umum dikenal sejak tahun 1863 sebagai Pergerakan Internasional dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang merupakan sebuah Organisasi Internasional yang bersifat Kemanusiaan dan berdiri sendiri di banyak negara di dunia. Dengan pelayanan sukarela untuk menolong sesama, Palang Merah berkembang untuk melayani korban perang dan melaksanakan Konvensi Geneva. Kegiatan Palang Merah ini meluas termasuk pelayanan masa damai seperti mendirikan bank darah, memberikan pendidikan pertolongan pertama dan perlindungan di air dan di darat, serta merawat korban bencana seperti banjir, longsor,kebakaran dll. selain itu Palang Merah juga menolong para tawanan perang.
Jean Henry Dunant dilahirkan pada tanggal 8 Mei 1828 di Jenewa Swiss, Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama Antoinette Colladon, Tahun 1859 Henry Dunant pergi ke Italia menuju Solferino, di Solferino sedang terjadi perang antar Perancis dan Sardinia melawan tentara Austria. Dari pengalaman tersebut ia mengarang buku dengan judul “ Un Souvenir De Solferino” (Kenangan di Solferino) dan buku tersebut menarik perhatian dunia dan beberapa orang terkenal yang akhirnya membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: 
1. Jendral Dufour 
2. Mr. Maunior 
3. Dr. Appia 
4. Gustave Moyneier 
 5. Jean Henry Dunant
Mereka membentuk lembaga sosial yang bernama PALANG MERAH tahun 1899, Henry Dunant mendapat perhargaan dan tahun 1901 mendapat hadiah Nobel di bidang Kemanusiaan dan Perdamaian. Panitia lima tersebut merintis terbentuknya Palang Merah. Lambang Palang Merah di atas dasar putih. Lambang tersebut berarti Perlindungan bagi para petugas, penolong di medan perang. Panitia lima menjadi Komite Internasional Palang Merah (KIPM) yang dalam bahasa Inggrisnya yaitu International Commitee Of The Red Cross (ICRC).

C. FLORENCE NIGHTINGALE 

Florence Nightingale dilahirkan di Amostad Inggris pada tanggal 12 Mei 1820, ia putri bangsawan yang berkecukupan, tapi itu tidak memberikan kepuasan baginya. Akhirnya ia memilih jalan penghidupan yang menpunyai tujuan tapi harus dikejar dengan segala tenaga. Ia ingin menolong yang miskin, orang-orang sakit dan menderita sehingga ia ingin menjadi perawat, dengan segala rintangan dan hambatan ia lalui dan rintangan tersebut menjadi dorongan yang kuat baginya. Florence Nightingale menjadi perawat karena bantuan Elisabeth Fry dan ia ingin pergi ke paris depan perang Krim ternyata ia mendapat surat untuk dikirim ke Scutari untuk merawat orang - orang sakit types, colera, disentri yang mengakibatkan banyak kematian, lebih dari korban perang. Ia mendapat julukan Putri yang membawa Lampu (The Lady With The Lamp), karena pada waktu malam dengan membawa sebuah lampu ia mengunjungi yang sakit dan menghibur mereka yang terjaga tidurnya. 
Setelah dari Scutari ia pergi ke Krim dan ia disana sakit dengan sebutan Crimean Fever (deman Krim). Setelah sembuh ia kembali ke Scutari untuk bekerja. Setelah pulang ia mendirikan sekolah perawat yang dicita-citakannya yang disebut “Nightingale Found“. Tahun 1888 ia mendapat anugrah “ The Royal Red Cross “ dan tahun 1907 mendapat ‘ Ordre Of Mert “ ia meninggal pada tanggal 3 Agustus 1910 di Inggris 

D. ORGANISASI PALANG MERAH INTERNASIONAL

1. KIPM/ICRC

Komite Internasional Palang Merah / International Commite Of The Red Cross, merupakan perkembangan dari panitia lima/komite lima. Didirikan pada tahun 1863 sebagai lembaga netral pelindung Prinsip-prinsip Palang Merah. KIPM juga sebagai penggerak Palang Merah dan peletak dasar konvensi Genewa. KIPM berkedudukan di Jenewa-Swiss dan beranggotakan 25 orang warga Negara Swiss. 

2. LIGA Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Liga 

Liga Perhimpunan Palanga Merah dan Bulan Sabit Merah adalah gabungan Internasional Palang Merah yang menangani masalah kesehatan, mencegah penyakit dan mengurangi penderitaan manusia. Liga didirikan pada tanggal 5 Mei 1919 dengan diadakannya Konferensi Kesehatan Internasional di Cammer Pancis dan berdirinya Liga diprakarsai oleh seorang bankir Amerika bernama Mr. Henry P. Davidson. Motto Liga Inter Arma Caritas “ (Bantuan diantara pertikaian) Per-Humanitatem Ad Pacem (Perdamaian Melalui Kemanusiaan). Palang Merah Indonesia diterima sebagai anggota LIGA yang ke 68 pada tanggal 16 Oktober 1950 

3. Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional ( PPM dan BSMN ) 

Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional (PPM dan BSMN) adalah perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang diakui oleh ICRC dan Liga sesuai dengan ketentuan yang berlaku 

4. Konfenrensi Internasional Palang Merah

KIPM adalah pertemuan tertinggi yang biasanya diselenggarakan 4 tahun sekali terdiri dari delegasi - delegasi Palang Merah Internasional dan Negara-negara yang ikut menandatangani. 

E. SEJARAH PALANG MERAH REMAJA

Pada Perang Dunia I di Australia yang melatar belakangi terbentuknya Palang Merah Remaja (PMR) yang bernama “The Young Red Cross“ yang melibatkan anak-anak sekolah untuk membantu korban perang. Palang Merah Indonesia membentuk Palang Merah Remaja pada tanggal 1 Maret 1950 yang dipimpin oleh Nn. Siti Dasimah dan Nn. Paramita Abdurachman.

TUJUAN PALANG MERAH REMAJA
1. Membangun manusia seutuhnya
2. Mendidik dan melatih generasi muda dalam kegiatan positif
3. Menumbuhkan minat para remaja di bidang kemanusiaan dan sosial

KEGIATAN PALANG MERAH REMAJA
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
2. Perawatan Keluarga
3. Dapur Umum
4. Bongkar Pasang Tenda
5. Tekhnik Hidup di Alam Bebas
6. Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara)
7. Kemping, Heking dan Cross Country 
8. Pengenalan obat - obatan 
9. Pembinaan fisik dan mental 
10. Keterampilan organisasi/kepemimpinan 

TRI BHAKTI PALANG MERAH REMAJA
1.   Meningkatkan keterampilan Hidup Sehat 
2.   Berkarya dan Berbakti di Masyarakat 
3. Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional

TUGAS/KEGIATAN KHUSUS YANG SESUAI DENGAN KEMAMPUAN 
1. Berbakti terhadap masyarakat dari lingkungan rumah tangga sampai dengan lingkungan masyarakat
2. Kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidung dan gigi 
3. Persahabatan Nasional dan Internasional antar anggota Palang Merah/masyarakat (di dalam / di luar negeri)